Sabtu, 08 Januari 2011

aktifis

menjadi seorang aktifis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan asik.. sebuah perjuangan yang harus diapresiasikan ke masyarakat kadang-kadang mandapat tanggapan negatif, bahwa segala sesuatu itu bisa dibeli. hal ini sungguh-sungguh membuat saya bersedih, bahwa perjuangan yang kita lakuin ke masyarakat itu tidak mendapatkan respon yang positif. namun semuanya harus tetap dijalankan, tokh ketika perjuangan itu membuahkan sebuah hasil yang menggembirakan masyarakat juga yang akan merasakan efeknya. kita hanyalah nama yang akan dilupakan dalam waktu 2 atau 3 minggu. bahkan kadang-kadang masyarakat yang diperjuangkan tidak tahu diri. ketika kita sudah berjuang habis-habisan menentang sebuah kebijakan pemerintah yang memang tidak pro rakyat, ketika kita sudah disodori dengan berbagai ancaman kekerasan dari pihak-pihak yang notebene adalah kaki tangan yang sengaja di majukan untuk memuluskan kebijakan-kebijakan ini, justru masyarakat yang sedang diperjuangkan menyangsikan keseriusan dari pihak LSM dan Aktifis juga lawyer-lawyer yang berdiri dibelakang mereka. Padahal perjuangan yang diberikan tidak main-main dan tanpa pamrih. tidak sepeser uang pun yang diminta sebagai kompensasi. Gejala sosial apa yang sedang terjadi ini? masyarakat yang seharusnya memberikan support malah menarik diri dan menuding-nuding. etika profesional tidak dipakai. namun itulah masyarakat, sampai kapanpun dan betapa apapun perlakuan masyarakat ke kami, kami tetap akan memperjuangkan hak-hak mereka ketika pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yang tidak menguntngkan rakyatnya sendiri dan merusak lingkungan yang seharusnya dijaga dan dilestarikan..

Perjuangan tidak akan pernah berakhir sampai mulut tidak mengeluarkan suara, tangan tidak bisa menulis dan mata tidak bisa melihat. karena selama pemerintah masih tetap berkutat pada doktrin-doktrin lama, pejuang-pejuang baru akan tetap lahir dan bersemi di bumi indonesia ini!!!..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar